Di
Kalbar kota Singkawang merupakan kota yang dikenal sebagai kota amoy, hal ini dikarenakan banyaknya omoy-oamoy di
kota singkawang yang terkenal cantik-cantik bahkan sampai terkenal keluar
negeri maka tak ayal banyak para lelaki sekelas negri ginseng yang terkenal
dengan music K Pop nya untuk datang kesingkawang buat mencari pasangan hidup.
Tetapai itu bukanlah hanya satu sisi yang menarik dari kota ini. Kendati
berstatus kota, Singkawang ternyata penghasil telur dan ayam pedaging yang
menyuplai Kota Pontianak dan Kalbar umumnya.
“Produksi daging ayam pada 2010 yang mencapai
5.492,119 ton meningkat menjadi 6.061,248 ton pada 2011,” ungkap Agus Daryanto,
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Singkawang,
kemarin (22/2).
Melalui
penelusuran Mimbar Rakyat Dari data yang didapat Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kota Singkawang mencatat pada 2011 produksi ayam ras 1.855,494 ton dan ayam
pedaging 4.159,474 ton, ditambah ayam buras (kampung) 46,280 ton.
Peningkatan
produktivitas daging ayam, menurut Agus, didukung perkembangan populasi ternak
ayam kota amoy itu yang terus menanjak. “Pada 2011 mencapai 499.688 ekor ayam
kampung, 2.071.171 ekor ayam petelur atau layer dan 1.856.875 ekor ayam
pedaging,” ungkapnya.
Dari
populasi ayam itu, yang dipotong selama 2011 mencapai 29.153 ekor ayam kampung,
459.815 ekor ayam petelur dan 888.665 ekor pedaging. Sementara itu pengembang biakan
terus dilakukan berkesinambungan
sepanjang tahun.
Menurut
Dullah penjual ayam potong dipasar flamboyan Pontianak ketika ditemui Mimbar
Rakyat di sela-sela waktu kerjanya “ stok ayam potong tidak hanya dari sekitar
kota Pontianak saja tapi dari kota singkawang apalagi pada hari-hari besar
kebutuhan ayam meningkat tinggi. (23/2/2012).
Meroketnya
populasi ayam pedaging juga mendorong meningkatnya produksi telur yang
dipasarkan sampai luar Singkawang dan beberapa wilayah Kalbar. Data terakhir
menunjukkan produksi telur ayam buras mencapai 136,279 ton dan ayam petelur
sekitar 22.653,496 ton. “Jumlah jauh meningkat dari tahun sebelumnya,” kata
Agus.
Selain
pasar Singkawang, daging dan telur ayam juga diserap Kabupaten Bengkayang,
Sambas, dan bahkan ke Sintang untuk ayam pedaging. “Sedangkan telur dipasarkan
ke seluruh wilayah Kalbar, karena produktivitasnya tinggi,” katanya.
Menurut
Aqiong pedagang agen telur di kota Pontianak ketika ditemui Mimbar rakyat di
kios miliknya “untuk memenuhi kebutuhan telur tidak hanya cukup dari kandang
sekitar Pontianak saja tetapi sebagian besar didatangkan dari Singkawang
(23/2/2012)
Keberhasilan
swasembada ayam membuat Singkawang mampu menyuplai daging dan terutama telur.
Terutama untuk memenuhi kebutuhan telur Kota Pontianak.
Tingginya
produksi ayam dan telur tidak terlepas dari keberhasilan sekitar 70 peternak
ayam skala besar, dengan rata-rata 5.000 hingga di atas 10.000 ekor per
peternak.
Tapi
beberapa gendala juga tak lepas dari keberhasilan peternak ayam di singkawang. Problem
utama peternak hingga saat ini masih terkendala oleh pengadaan bibit ayam petelur,
karena harus didatangkan dari Jawa. ”Di Kalbar belum ada pembibitan ayam
petelur, harus didatangkan dari Jawa. Biasanya didatangkan satu paket dengan
pakannya,” jelas Agus.
Hal ini lah yang terkadang membuat biaya
produksi peternak menjadi meningkat. Untuk itu diperlukan pemecahan untuk
menanggulangi masalah tersebut. Peran serta Pemda Provinsi maupun Kabupaten
sangat diharapkan petani guna melakukan inovasi untuk mendapatkan bibit local
yang berkualitas dan murah sehingga dapat menurunkan biaya produksi yang
akhirnya dapat menurunkan harga sehingga memudahkan masyarakat untuk
mendapatkan ayam berkualitas dengan harga murah yang berarti telah meningkatkan
kebutuhan protein hewani bagi masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar